” ALLAHUMMA
SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN NUURIDZAATI WASSIRRIS
SAARIY FII SAA’IRIL ASMAA’I WASH-SHIFAATI WAA’ALA ALIHII WASHOHBIHI WASALLIM.”
Sebelum membaca Shalawat terlebih
dahulu di buka dengan membaca :
“Allahamdulillaahilladzii Arsala
Ilaina Faatihut Dauratil Kulliyyatir Rabba Niyyatil Qudziyyati”
Dan ditutup dengan kalimat :“Al
Anbariyyatin Nadiyyatil Maskayatil Khaash-shatil Muhammadiyyatil Kaamlati
Makmalati Ahadyyati”
Abdul Wahab As Sya’rani berkata :
Syeikh Abul Hasan Asy Syadzili adalah termasuk diantara mereka (para wali)
Beliau banyak menerima dan menyimpan petuah-petuah yang disampaikan oleh Abul
Wafa’.
Diantara karyanya adalah kitab
“Af Faiqah Liddiniyah”. Kitab ini berisi tatacara untuk memperoleh
bermacam-macam ilmu. Kitab ini amat gamblang (jelas) isinya, bahkan karena
kehebatannya, tidak ada karya satupun yang dapat menandinginya.
Dijelaskan, Abul Hasan
Asy-syadzili termasuk orang yang paling sering berjumpa dengan Rasulullah
s.a.w.
pada suatu ketika beliau bertemu
dengan Rasulullah s.a.w. beliau mengatakan kepada Rasulullah s.a.w.
sesusungguhnya banyak orang mendustakan aku, jika aku menjelaskan kebenaran
pertemuanku denganMu. Jawab Rasulullah : demi kemuliaan Allah dan
keagungan-Nya, orang yang tidak mempercayaimu, atau mendustakanmu, ia tidak
akan mati kecuali dengan cara Yahudi atau nasrani atau majusi.
Lalu beliau berkata : Wahai
Rasulullah, allah melipat gandakan 10 shalawat bagi orang yang membaca shalawat
atasmu hanya sekali, apakah hal itu terbatas terhadap orang yang menghadirkan
hatinya saja?.
Jawab Rasulullah : Bahkan hal itu
juga diperuntukkan juga bagi orang yang membaca shalawat atasku meskipun ia
melupakan aku, dan Allah memberikan semaksimal gunung, dan para Malaikat ikut
mendoakannya dan memohonkan ampunan baginya. Adapun yang menghadirkan hatinya,
maka balasannya tidak diketahui kecuali Allah sendiri.
Beliau berkata, Suatu ketika aku membaca : “Muhammadun Basyarun Laa Kalbasyari, Bal Huwa Yaquut Bainal Hajari”
Beliau berkata, Suatu ketika aku membaca : “Muhammadun Basyarun Laa Kalbasyari, Bal Huwa Yaquut Bainal Hajari”
” Muhammad Adalah Manusia tetapi
tidak seperti manusia, tetapi dia adalah permata diantara kedua batu”
Malamnya aku bertemu Rasulullah
dan berkata padaku ” sesungguhnya Allah telah mengampuni kamu beserta orang
yang mengucapkan kalimat ini bersamamu”. Maka beliau dalam suatu majelis
membaca kalimat itu, dan ini terjadi sampai beliau wafat.
Beliau berkata : ” akan sampai
kepada kita seseorang yang bernama Muhammad pada hari kiamat. Maka Allah
berkata padanya : ‘ mengapa kamu tidak malu jika bermaksiat kepada-Ku, sedang
namamu menggunakan nama kekasihku (Muhammad), tetapi (meskipun begitu) Aku malu
menyiksamu karena namamu menggunakan nama kekasih-ku. Pergilah, masuklah ke
surga”.
Ijasah sholawat Nuridzati :
1. Solat taubat dan hajat 2 rakaat
2. Tawassul :
– Nabi saw
– Malaikat (Jibril, mikail, isrofil, isro’il)
– Sahabat Nabi (Abu Bakar sidiq ra, Umar ra, Usman ra, Sayyidina Ali
karomallahu wajhah
– Syekh Abdul Qodir Jaelani
– Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili
(Tawassul boleh yang biasa dilakukan yang terpenting tambahannya yaitu
kepada Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili)
3. Basmalah, syahadat, istigfar,
hauqolah, ya Allah…. 3x
Sebelum membaca Shalawat terlebih dahulu di buka dengan membaca :
“Allahamdulillaahilladzii Arsala Ilaina Faatihut
Dauratil Kulliyyatir Rabba Niyyatil Qudziyyati”
Dan ditutup dengan kalimat :“Al Anbariyyatin Nadiyyatil Maskayatil
Khaash-shatil Muhammadiyyatil Kaamlati Makmalati Ahadyyati”
4. Allohumma sholi wa salim wa barik
ala sayidina muhammadinin nurid’dzati was sirris saari fi sairil asmai wash
shifati wa ala alihi wa shobihi wa salim. 41x
Diamalkan selama 7 malam, dan sehabis solat fardhu no 3 dibaca 3x dan no 4
dibaca 3/7x.